Kamis, 21 Maret 2013
Ciri Khas Pakaian Adat Melayu Riau
Pakaian Adat Provinsi Riau
Makanan khas melayu riau
Makanan
Khas Provinsi Riau - Riau
yang dikenal sebagai negeri melayu memiliki berbagai jenis kuliner khas yang lezat dan
nikmat. Apa saja itu ? yuk simak di bawah ini :
1. Bolu Kemojo
1. Bolu Kemojo
bolu Kemojo adalah panganan khas Melayu dari Riau. Kue ini sering disajikan pada hajatan, buka puasa, atau perayaan-perayaan hari besar seperti lebaran. Pada umumnya kue ini berwarna hijau coklat dengan rasa pandan. Namun, kini juga dikembangkan berbagai macam rasa seperti durian dan kacang.
2.
Lempuk Durian
lempuk
Durian merupakan salah satu Jenis Makanan Khas dari Riau yang terbuat
dari Durian, lempuk ini berbentuk seperti dodol. Selain di Riau, lempuk juga
dapat dijumpai di daerah lain di Sumatera. Siapa sih yang tidak kenal dengan
lempuk durian, "Makanan Khas Riau" ini berasal dari Kab. Bengkalis,
bahkan lempuk sudai menjadi ikon Bengkalis, jika kita berkunjung ke Bengkalis
kurang lengkapnya jikanya tidak membeli buah tangan Lempuk Durian.
Sejarah Riau
Riau adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak
di bagian tengah pulau Sumatera. Provinsi ini
termasuk salah satu provinsi makmur di Indonesia, dengan gross regional
product per kapita sebesar USD 7.886 (2008).[4]
Sejarah
Artikel utama untuk bagian ini adalah:
Sejarah
Riau
Secara etimologi kata Riau berasal dari bahasa
Portugis, Rio berarti sungai.[5]
Pada tahun 1514
terdapat sebuah ekspedisi militer Portugis menelusuri Sungai
Siak, dengan tujuan mencari lokasi sebuah kerajaan yang diyakini
mereka ada pada kawasan tersebut,[6]
dan sekaligus mengejar pengikut Sultan Mahmud Syah yang
melarikan diri setelah kejatuhan Malaka.Pada awal abad ke-16, Tome Pires dalam bukunya Suma Oriental mencatat bahwa kota-kota di pesisir timur Sumatera antara Arcat (Aru dan Rokan) hingga Jambi merupakan pelabuhan raja-raja Minangkabau.[7] Dimasa inipula banyak pengusaha Minangkabau yang mendirikan kampung-kampung pedagang di sepanjang Sungai Siak, Kampar, Rokan, dan Inderagiri. Satu dari sekian banyak kampung yang terkenal adalah Senapelan yang kemudian berkembang menjadi Pekanbaru.[8]
Pada masa kejayaan Kesultanan Siak Sri Inderapura yang didirikan oleh Raja Kecil, kawasan ini merupakan bagian dari wilayah kedaulatan Siak. Sementara, Riau dirujuk hanya kepada wilayah Yang Dipertuan Muda (raja bawahan Johor) di Pulau Penyengat, kemudian menjadi wilayah Residentie Riouw pemerintahan Hindia-Belanda yang berkedudukan di Tanjung Pinang, dan Riouw, dieja oleh masyarakat setempat menjadi Riau.
Kemudian berdasarkan Kepmendagri nomor Desember 52/I/44-25, pada tanggal 20 Januari 1959, Pekanbaru resmi menjadi ibu kota provinsi Riau menggantikan Tanjung Pinang. Namun pada tahun 2002, berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2002, Provinsi Riau kembali dimekarkan menjadi dua provinsi, yaitu Riau dan Kepulauan Riau.[10] Hal ini juga tidak lepas dari ketidakpuasan masyarakat atas rasa ketidakadilan dalam politik maupun ekonomi terutama yang berada pada kawasan kepulauan.[11]
Langganan:
Postingan (Atom)